Powered By Blogger

Wednesday, February 15, 2017

MAKALAH PERKEMBANGAN ATOM



PERKEMBANGAN TEORI ATOM DAN MODEL ATOM





DOSENPENGAJAR
Dra. Wiwi siswaningsih, M.Pd

DISUSUN OLEH :
SANDI TAUFIK HIDAYAT
FADIAH ASHFAHANI ARIFAH
DITTIA SEPTIANI
SILMA AULIA ANUGRAH
KELAS B BIOLOGI 2016

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
FAKULTAS  KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN BIOLOGI 2016/2017




KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas laporan ini.

Sebelumnya kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen Mata kuliah Kimia Umum kami yaitu Ibu Dra. Wiwi siswaningsih, M.Pd yang telah membimbing kami dalam pembelajaran mata kuliah Kimia Umum ini. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal.
Meskipun kami berharap isi dari laporan tentang Perkembangan Teori dan Model atom kami berharap bebas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas Laporan ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata kami mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan kami ini bermanfaat.


          Bandung,30 Oktober 2016


                                                                                                    Kelompok 5









DAFTAR ISI
Kata pengantar..........................................................................................................................1
A. Pendahuluan.........................................................................................................................3
B. PERKEMBANGAN TEORI ATOM DAN MODEL ATOM
·         TEORI ATOM DALTON...........................................................................................................4
·         TEORI ATOM J.JTHOMSON....................................................................................................5
·         TEORI ATOM  RUTHERFORD................................................................................................6
·         TEORI ATOM BOHR................................................................................................................7
·         TEORI ATOM MODERN..........................................................................................................8
C. KESIMPULAN....................................................................................................................9
D. DAFTAR PUSTAKA..................................................................... ...................................10














A. PENDAHULUAN
Pemikiran ke arah penemuan atom dan inti atom telah berkembang di setiap peradaban sejak
manusia mengenal tulisan atau yang lebih dikenal sebagai zaman permulaan sejarah. Manusia
telah menyadari bahwa disamping alam makrokosmos, terdapat pula alam mikrokosmos yang
berukuran sangat kecil. Pertanyaan paling menarik dan terus berkembang sepanjang sejarah
adalah apa yang akan terjadi apabila kita terus membelah suatu benda atau materi. Adakah
sebuah partikel dasar (elementer) yang berukuran paling kecil dimana partikel atau materi
lain pun tersusun atas partikel elementer tersebut. Dari banyak literatur yang dapat kita
peroleh sekarang ini, yang paling menarik adalah perkembangan teori tentang atom sebagai
sebuah partikel terkecil dari suatu unsur. Konsep atom pertama kali dikenal melalui literatur
Yunani kuno dengan nama atomos yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi. Pendapat para
Filsuf Yunani tentang atom pada dasarnya dapat dikategorikan dalam dua kelompok.
Anaxagoras, Leucippos dan Democritus pada sekitar abad ke-lima sebelum masehi
berpendapat bahwa pembagian suatu benda bersifat diskontinu atau tidak dapat berlangsung
terus-menerus. Sementara itu, Aristoteles sekitar abad ke-empat sebelum masehi
mengusulkan bahwa pembagian materi akan bersifat kontinu yang artinya dapat dilakukan
secara terus-menerus. Tidak terdapat perbedaan penafsiran antara dua kelompok filsuf ini
dalam mengartikan kata atomos, keduanya sepakat bahwa atomos berarti tidak dapat dibagi-
bagi lagi. Hanya saja terdapat perbedaan mengenai penting-tidaknya konsep atomos
dipergunakan dalam mempelajari suatu materi. Kita tidak mendapatkan penjelasan konkrit
tentang konsep atom dalam literatur Yunani, namun demikian dengan mengunakan cara
pandang modern, atom dapat diartikan sebagai entitas materi paling mendasar yang lengkap
sebagai suatu unit satuan materi yang secara alamiah tersedia di alam.






B. PERKEMBANGAN TEORI ATOM DAN MODEL ATOM
            Dari zaman yunani kuno hingga sekarang, model dan teori atom terus berkembang. Melalui model dan teori atom, kita dapat mengetahui struktur suatu atom. Perkembangan tersebut tidak dapat dilepaskan dari upaya para ilmuwan diantaranya John Dalton, J.J. Thomson, Ernest Rutherford, , Niels Bohr, dan Erwin Schrodinger.
                    
1. TEORI ATOM DALTON
   Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan bahwa "Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi". Sedangkan Prouts menyatakan bahwa "Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap". Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai berikut:
  1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi
  2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
  3. Bila atom-atom yang bergabung sama akan terbentuk molekul unsur, sedangkan bila atom-atom yang bergabung berbeda akan terbentuk molekul senyawa.

  4. Atom adalah partikel kecil yang tidak bisa di bagi bagi lagi
    Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
 




·         Kelebihan teori atom Dalton :
Sebagai tanda mulai di mulainya minat penelitian terhadap model atom.
·         Kelemahan Teori atom Dalton :
Teori atom dalton tidak dapat menjelaskan suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik.



2. TEORI ATOM J.J THOMSON
       Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William Crookers, maka J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara katode dan anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetrallkan muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Yang menyatakan bahwa:
"Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron"
Model atom ini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya. biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam bola daging jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang pejal. Model atom Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:





·         Kelebihan Teori Atom J.J Thomson :
Membuktikan adanya partikel lain bermuatan negatif didalam atom, sehingga atom bukan merupan partikel terkecil dari suatu unsur.
·         Kelemahan Teori Atom J.J Thomson :
Tidak bisa menjelaskan susuan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.





3. TEORI ATOM RUTHERFORD
 Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden)melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan beberapa berikut:
  1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
  2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
  3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.
Model atom Rutherford dapat digambarkan sebagai berikut:




·         Kelebihan Teori atom Rutherford :
Membuat pemikiran bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilingi inti.
·         Kelemahan Teori atom Rutherford :
Tidak dapat menjelaskan kenapa elektron tidak dapat jatuh kedalam inti atom.
4. TEORI ATOM BOHR
    Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:
  1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
  2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
  3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, ΔE = hv.
  4. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck.
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.






·         Kelebihan Teori atom Bohr :
Atom terdiri dari beberapa kulit tempat berpindahnya elektron.
·         Kelemahan teori atom Bohr :
model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack.

5. TEORI ATOM MODERN
Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Persamaan Schrodinger

x,y dan z
Y
m
ђ
E
V
= Posisi dalam tiga dimensi
= Fungsi gelombang
= massa
= h/2p dimana h = konstanta plank dan p = 3,14
= Energi total
= Energi potensial
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut ini.







·         Kelemahan Teori Atom Modern :
Persamaan gelombang Schrodinger hanya dapat diterapkan secara eksak untuk partikel dalam kotak dan atom dengan elektron tunggal.


C. KESIMPULAN
Dengan terus berkembangnya pengetahuan tentang atom yang dimulai dari
zaman Yunani kuno sampai sekarang, maka manfaat yang kita rasakan pun
semakin banyak. Mulai dari cabang ilmu kimia, ilmu fisika sampai
pemanfaatannya dalam dunia kesehatan. Selain itu, pengetahuan tentang atom pun
menuntun kita untuk menemukan prinsip atau pandangan baru dalam dunia fisika,
yaitu mekanika kuantum sebagai cara pandang modern dalam memahami ilmu
fisika.

















D. DAFTAR PUSTAKA



No comments:

Post a Comment